Maaf, Kami Tidak Merayakan Ulang Tahun (Hari Lahir)
Quantumate Story Dulu, saat kecil. Saya terbiasa menerima undangan ulang tahun, lalu bergembira hadir di ulang tahun teman-teman, namun tidak sekalipun saya merayakan ulang tahun, Ayah dan Ibu juga tidak memiliki budaya berulang tahun. Budaya tidak merayakan ulang tahun ini diganti dengan perayaan khatam Qur'an, itu pun cukup sekali seumur hidup, saya ingat perayaan khatam Quran pertama, saat berumur jelang 6 tahun. Saya mencoba memahami budaya dalam keluarga kami lebih kepada merayakan bekal untuk memahami agama (meski mereka tidak pernah membahas tentang spiritualitas dengan saya). Bagi anak usia 6 tahun apalah yang bisa dipahami dari pemaknaan merayakan khatam Quran. Selain ada kebahagiaan kumpul keluarga dan makan nasi kuning. Tapi tetap saja, sejak itu saya tidak mengenal budaya merayakan hari lahir. Semakin bertambah usia, saya mulai mempertanyakan, mengapa bagi sebagian orang hari lahir itu penting sekali? bagian dari eksistensi diri di dunia kah? atau mengikut...