Kunjungan Kementerian Perempuan dan Anak Sarawak-Malaysia








YAKITA dan Kementrian Perempuan Anak Sarawak-Malaysia


Sejak 2017 lalu, saya belajar banyak hal tentang adiksi. Penyakit addict yang mampu merusak generasi kita, boro-boro mau sampai kepada Indonesia Emas 2045, kita justru terjegal di jalan karena adiksi narkoba, adiksi judi online, adiksi seks dan adiksi-adiksi lainnya.

Buku Nak Dengarkan Ibu, yang saya tulis untuk Ibu Sri Hayuni, Ketua Yayasan YAKITA (yayasan recovery narkotika) menjadi langkah awal saya melarutkan diri dalam edukasi ini. Pemahaman adiksi bukan hanya sebatas berbicara tentang "Say No to Drugs" apa di balik itu yang membuat seseorang sulit keluar dalam lingkaran drugs yang sering disebut sebagai permaianan Merry Go Round, jika tidak ditarik keluar, maka semua yang berada dalam lingkaran itu akan hancur.

Buku Nak Dengarkan Ibu yang saya tulis untuk Ibu Sri Hayuni (tokoh dalam buku)

Bicara adiksi narkoba, berarti bicara pada tiga tahapan dimulai dari Demand Reduction, Supply Reduction, Risk and Harm Reduction. kesemua bagian ini tidak bisa dipisahkan, bahkan di YAKITA sendiri sudah menyusun bagaimana kebijakan pemerintah dalam menangani tiga tahapan itu.

Duo Guru, Ibu Sri Hayuni dan Ibu Joyce
Moga sehat selalu para guru.

Guru saya, Ibu Joyce Djaelani Gordon, pakar Adiksi dan Edukasi Sex, menjadi 30 aktivist awal di seluruh Indonesia yang menangani kasus HIV pertama di Indonesia. saya belajar banyak hal dari beliau. Sehingga dari ketiga tahapan tadi, saya akhirnya memilih fokus pada Risk and Harm Reduction, bagaimana telur-telur adiksi melahirkan penyakit seks menular, anak-anak yang tak bersalah terlahir dengan virus HIV tertular dari Ayah dan Ibu yang ODHA. Hingga saat ini akhirnya saya memutuskan menjadi Konselor pendampingan mental untuk anak-anak positif HIV dan perempuan-perempuan Positif HIV yang tertular dari pasangan, pekerja seks ataupun pecandu narkotika.

Menjadi bagian dari Yakita dan belajar banyak hal di sana, tentu mempertemukan saya dengan semua stakeholder yang terhubung dengan penanganan adiksi narkotika dan HIV/AIDS.

Seperti kemarin, kami dikunjungi oleh teman-teman dari Kementrian Perempuan dan Anak Sarawak-Malaysia, mereka datang untuk belajar bagaimana penanganan adiksi di Yakita, konsep dan steps apa yang dikembangkan Yakita sehingga pecandu menjadi pulih, bukan hanya bebas dari obat namun membentuk kembali karakter, mental dan spiritualnya sekaligus.

Permintaan Audiensi dan Kunjungan dari Kementrian Sarawak

"Kami belum punya expert-nya di Sarawak, kami butuh bantuan Yakita, kami akan follow up pertemuan kita hari ini" begitu ucapan Dato Felicia sebagai perwakilan Deputi Pengembangan Perempuan dan Anak.

Pertemuan yang berlangsung dari pukul 9 pagi hingga pukul 2 siang membawa banyak diskusi antara kami dan teman-teman dari Kementrian Sarawak.

"Kami akan undang teman-teman ke Sarawak, kami perlu pemateri dan konselor untuk mengedukasi di sana" ucap Mr Zufar Yadi, Setiausaha Eksekutif Majli Pembangun Sosial, Kementrian Pembangunan Wanita dan Kanak-kanak dan Kesejahteraan Komuniti Sarawak.

Di tengah cerita, ada tawa, ada cerita-cerita lainnya. Dan saya mendapat teman baru yang juga bernama sama dengan Aida, ia asisten sekretaris deputi Kementrian.

Kami Duo Aida

Sampai jumpa kembali keluarga baru kami di dunia adiksi.


Bogor, 6 Juli 2024

Aida Ahmad

Konselor Mental HIV/AIDS dan Pendampingan Korban Eksploitasi Seksual Anak





Comments

Popular Posts