MUNGKINKAH 12 KAPAL MENGALAHKAN 330 KAPAL?
Sekitar
sebulan lalu, saya mendapat pencerahan dalam beberapa hal dari Film Admiral:
Roaring Currents, sebuah film sejarah Korea, yang mengangkat sosok Yu Shin Yi
(Yi Shun Shin), seorang Laksamana Perang Laut Korea. Saya bukan Drama Korea Minded, Drama seri sering kali membuat jadwal
kerja jadi terganggu (heheheh) saya hanya akan memilih beberapa film yang saya
pikir bagus dan layak untuk direkomendasikan.
Kalau
di Aceh, ada Laksamana Keumalahayati yang sejarahnya begitu Heroik, di Korea
ternyata ada Laksamana Yu Shun Shin, seorang pahlawan Korea yang hingga hari
ini replika patungnya berdiri gagah di tengah kota Seoul. Seorang Admiral yang
disegani oleh semua musuhnya, termasuk Jepang yang saat itu ingin menguasai
Korea.
Ada kalimat Yu Shun Shin yang fenomenal
“Jika kau mengabaikan laut, maka kau mengabaikan Negara ini”
Kalimat
ini ia sampaikan saat Raja meminta Admiral Yu Shin meninggalkan laut dan
bergabung dengan pasukan angkatan darat Korea. Kata-kata ini sangat relevan
untuk kondisi Indonesia hari ini, Kita negara maritime tapi sayangnya tak
begitu peduli dengan kemaritimannya, akhirnya banyak pulau-pulau di perbatasan
Negara terjual begitu saja dan menjadi milik orang asing.
Kembali
ke Admiral Yu, bayangkan saja kapal perang yang ia miliki saat itu hanya
tersisa 12 kapal, sementara pasukan Jepang yang akan menghadang sekitar 330
kapal, secara logika, mana mungkin pasukan Yu bisa menang, ditambah lagi ada
Virus ketakutan yang terus mewabah di lingkungan prajuritnya. Pasukan perang Yu
takut melawan musuh mereka yang ribuan.
Ini mengingatkan saya pada sejarah Thariq bin Ziyad, saat
hendak menaklukkan Andalusia, karena pasukan perangnya mengalami ketakutakan
yang luar biasa, Thariq membakar kapalnya di Selat Giblaltar, lalu terdengarlah
kalimat Thariq pada pasukannya yang sangat fenomenal.
“Di belakang kita lautan, di depan kita musuh. Kita tidak dapat
melarikan diri. Demi Allah Subhanahu Wata’ala, kita datang ke bumi Andalusia
untuk menjemput syahid atau meraih kemenangan”
Admiral Yu melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Thariq
bin Ziyad, bedanya ia bukan membakar kapal kura-kura miliknya, tapi ia membakar
semua rumah dan persediaan makanan pasukannya, kalimat Admiral Yu pada
pasukannya saat itu sampai membuat saya merinding.
“Yang memalukan adalah banyak dari kalian yang masih hidup tapi
takut akan kematian, kita sebagai prajurit, tidak bisa takut akan kematian, apa
kalian yakin bisa selamat dari kematian, jika bersembunyi?”
“Camkan ucapanku! Aku bakar tempat ini agar kita bisa gugur di
lautan, tidak ada tempat untuk pergi, tidak ada tempat untuk bersembunyi,
JANGAN TAKUT MATI, jika kalian ingin hidup maka kalian akan menemukan kematian,
jika kalian ingin mati kalian akan menemukan kehidupan,”
“Jika satu orang berjuang, dia bisa mengalahkan ribuan orang.
Bukankah itu situasi kita sekarang? Yang sedang menghadapi ribuan musuh?”
Film ini salah satu film Korea terlaris sepanjang sejarah,
banyak hal yang bisa dipelajari, termasuk strategi perang dari Admiral Yu yang
bisa menaklukkan 330 kapal musuh hanya dengan 12 kapal saja. Budget pembuatan film sekelas ini saya yakin
jumlahnya tidak tanggung-tanggung. Saya pikir Indonesia harus punya film
seperti ini, dengan kualitas bagus tentunya. Kita butuh loyalitas, cinta pada
negeri ini, daripada saling maki dan adu argumentasi, hanya karena berbeda partai
politik atau calon pemimpin negeri.
Happy weekend.
Comments
Post a Comment