Produktif Menulis Selama Ramadan
Perubahan ritme kegiatan selama bulan puasa seringkali membuat
tubuh “kaget” sebuah perubahan baru memang membutuhkan waktu paling tidak
selama 3-7hari untuk mampu beradaptasi dan 14-21hari untuk menjadikannya sebuah
kebiasaan. Kebiasaan menulis yang selalu dilakukan setiap hari pun akan
mengalami perubahan seiring dengan perubahan jam tidur dan makan selama di
bulan Ramadhan.
Namun, tidak
perlu khawatir, karena selama bulan Puasa kita justru akan lebih produktif
dalam bekerja dan berpikir. Mengapa demikian? Sebelumnya organ tubuh saat tidak
berpuasa, seperti usus dan lambung melakukan pencernaan makanan sehingga aliran
darah dan tenaga banyak ditumpukan untuk proses pencernaan makanan, sebaliknya
ketika dalam kondisi berpuasa, aliran darah dan tenaga berpeluang memberikan
tumpuan pada otak untuk berpikir dan meningkatkan daya pikir.
Menulis
selama di bulan puasa juga sangat memungkinkan. Meski perubahan waktu makan dan
tidur memaksa kita mengatur kembali ritme kebiasaan menulis yang sudah
diadaptasi pada bulan-bulan sebelumnya.
Hal ini sudah dipraktekkan oleh Ahmad Bahjat, penulis buku Nabi-Nabi Allah (bku
dengan ketebalan kurang lebih 600 halaman), buku yang dianggap sebagai buku
perpaduan sastra dan sejarah dari sudut Qur’ani, penyelesaian penulisan buku
tersebut dilakukan selama bulan Ramadhan.
Jadi, sungguh sangat tepat kita meningkatkan produktivitas dalam menulis
selama di bulan puasa ini.
Produktif Menulis Selama Ramadan |
Setidaknya
ada dua waktu yang bisa dimanfaatkan untuk menulis dan menghasilkan sebuah
tulisan yang menarik dan berkualitas.
1.
Setelah sahur, kebiasaan tidur kembali setelah
shalat subuh sangat baik diganti dengan menulis, hanya butuh waktu selama
1-2jam menjelang pagi. Pergantian waktu antara gelap ke terang terutama fajar
menuju matahari terbit mampu meningkatkan daya ingat dan kerja otak yang
integrative. Percayalah ketika menulis dalam kondisi ini, seperti mengawali
hari-hari dengan ide-ide baru yang cemerlang.
2.
Ngabuburit menjelang berbuka puasa, kegiatan
menunggu saat berbuka puasa bisa dilakukan dengan menulis. Kondisi tubuh yang
lapar mampu meningkatkan aliran darah ke otak, sehingga mampu menganalisis
ide-ide baru karena racun-racun di dalam tubuh sedang dinetralisir. Tak terasa
selama menunggu waktu berbuka, kita justru sudah menghasilkan berlembar-lembar
tulisan.
Ngabuburit dengan Menulis |
Dua waktu
yang disarankan di atas jika dilakukan setiap hari setidaknya 1-2 jam saja bisa
menghasilkan 2 lembar tulisan, jika dikali dua (Setelah sahur dan Menjelang
berbuka) maka akan menghasilkan 4 lembar tulisan, lalu dikali 30 hari akan menghasilkan
120 halaman, dalam artian selama puasa kita sudah menghasilkan satu buku, hasilnya
Insya Allah kita tetap produktif menulis di bulan ramadhan.
Hal yang tak
kalah penting dari ini, karena kebiasaan yang dibangun selama bulan puasa ini,
akan menjadi gerak tubuh dan otak yang secara perlahan akan menciptakan
Habituasi, dengan kata lain akan menjadi
kebiasaan di bulan selanjutnya, dan mampu dilakukan tanpa paksaan apalagi dalam
tekanan.
“Bila
seseorang banyak melatih dan mengulang, terpaksa ataupun sukarela, dia pasti
akan menguasai keahlian tertentu. Inilah namanya pembentukan kebiasaan alias
habits (How To Masters Your Habits)”
Selamat
menulis dan menghasilkan karya selama di bulan Ramadhan.
Aida, M. A
Penulis
Founder Maslamah
Foundation
CEO Batavia Publishing.
Saya nulis. Tapi pindahnya ke blog.
ReplyDeleteasikkkk heheheh
DeleteRumput Sintetis
ReplyDeleteJual Rumput Sintetis
Jual Rumput Sintetis Murah
Jual Rumput Sintetis Murah
Jual Rumput Sintetis Murah
Jual Rumput Sintetis Futsal
Jual Rumput Sintetis Taman
Rumput Sintetis Murah
Rumput Sintetis Futsal
Rumput Sintetis Taman
jual rumput sintetis bandung
harga rumput sintetis di ace hardware
cara memasang rumput sintetis
jual rumput sintetis jakarta
Furniture Rotan Sintetis