5 (LIMA) HAL YANG PERLU KAMU TAHU TENTANG GIRING NIDJI
Siappp...1...2...3 flasshh |
Tepat pukul 10.45 menit mata saya beralih ke arah lift lantai
12, gedung Sarinah-Thamrin #SarinahisMe, setelah kurang lebih 10 menit saya
menunggu tamu kami hari ini di markas KOPI. Tampak dua orang laki-laki keluar
dari pintu lift, satu dengan wajah yang sangat familiar meski rambutnya
sepertinya tidak begitu familiar buat saya, potongan cepak dan berwarna pirang.
Laki-laki itu menggunakan kacamata, jika saya tidak megoogling foto-foto
terbarunya, saya nyaris tidak mengenali bahwa laki-laki yang menggunakan boots
merah siang itu adalah Giring-Nidji, vocalist Nidji yang nyentrik dengan rambut
khasnya yang kriwil hitam, kini ternyata sudah berganti style demi kebutuhan
syuting film keduanya.
Kesan ramah,
itu yang terpancar dari tatap mata di balik lensa bening itu, dia menyapa saya
dan kak Cut Dewi, sahabat KOPI yang juga jurnalis online, di belakang Giring
berjalan seorang laki-laki.
“Kenalin,
ini Fauzan, manager Nidji” ucapnya sambil memperkenalkan saya pada lelaki yang
berjalan tenang di belakangnya.
Markas KOPI
mendadak meriah begitu Giring masuk ke ruangan meeting. Sekitar 15 orang
sahabat KOPI yang hadir siang ini tampak girang bukan main, karena sebagian
besar fans berat dengan lagu-lagu Nidji. Saya sendiri? Yup!.. saya suka lagu
Laskar Pelangi dan Hapus Aku.
Selama
berdiskusi, setidaknya Giring bercerita tentang beberapa hal yang menarik
tentang dirinya dan Nidji, informasi ini mungkin sangat jarang diketahui oleh
fans Giring sendiri.
KOPI bersama Giring |
1. Vocalist, Dubbing, Acting
Ayoo… siapa yang ingat Giring pernah bermain
di film apa ya? Yupppp… di Sang Pencerah, ternyata selain jago nyanyi dan bikin
lagu, Giring juga bisa berakting loh, buktinya ia baru saja selesai syuting
untuk #JilbabTraveler di Korea, wuihhh seru ya, bahkan untuk berakting di film
ini, Giring memangkas rambutnya, makanya kalau ketemu Giring sekarang-sekarang
ini dan berubah blonde! jangan kaget, itu cara doi untuk memenuhi peran di film
keduanya, buat fans nya Giring enggak usah khawatir, masih tetap keliatan kece
kok (heheheh).
Kemudian Dubbing? eh, emang Giring pernah
jadi pengisi suara ya? Ada dong… Berhubung saya sering nemenin anak saya nonton
film Animasi Indonesia, saya ingat dan hapal banget nih dengan suara Giring di
film Petualangan Singa Pemberani.
Saat berdiskusi bersama KOPI |
2. Antara Album Kelima VS Theme Song Maker
Mungkin kesannya, Nidji agak vakum ya,
padahal kalau mau ditilik lebih dalam, banyak sekali karya-karya Nidji hadir
bersama kesuksesan film-film nasional, katakanlah Laskar Pelangi, 5 cm,
Tenggelamnya Kapal Van Dewcik, Supernova.
Darimana aja sih dapat inspirasinya? Banyakk…
bahkan Giring mengajak salah satu crew nya untuk mendaki gunung saat ia diminta
membuat theme song film 5cm. jadi, naik gunung itu kayak menaklukkan dirimu
sendiri, seperti berada di antara awan jelas Giring mengungkapkan perasaanya
setelah mendaki gunung. Selain itu, akuan Giring ia mendapat inspirasi di kamar
mandi (hihihi).
Selain produktif mengisi theme song, Nidji
saat ini juga sedang mempersiapkan album kelima loh. Menurut Giring,
tantangannya menyiapkan album kelima ini jauh lebih ribet dibanding membuat
theme song, karena harus membuat konsep, sementara theme song untuk film, sudah
ada guidens dari novel, skenario dan filmnya sendiri. Semangat kak Giring… para
fans menunggu album Nidji.
Suasana Diskusi di markas KOPI |
3. Fatherly, Tegas dan Penyayang.
Kurang apalagi coba seorang Giring Nidji?
Jika baca judulnya Fatherly, semakin ngefans pastinya dengan Giring. Giring ini
ayah dari tiga anak loh, Ayah dari Zidan (9 tahun), Aisyah (5 tahun) dan
Jasmina (1,5).
Saat Giring bercerita tentang ketiga putra
putrinya ini, saya bisa menangkap rasa kasih sayang yang terpancar di matanya.
Tak ada perbedaan antara anak kandung saya dengan anak bawaan Cynthia ungkap
Giring, saat bercerita tentang anak pertamanya Zidan, yang merupakan anak
Cynthia.
Mungkin dulu sempat heboh, karena Giring
diberitakan menjalin hubungan dengan seorang single parent, ya..semacam stigma
dari banyak pihak, yah..menjadi single parent tak bersahabat ya di Indonesia.
Namun Giring berulang kali menegaskan, bahwa yang terpenting itu adalah pribadi
seseorang, dan menurut Giring, Cynthia Istrinya yang sudah ia nikahi sejak 2010
lalu seorang wanita yang sangat baik, sampai saat ini, Cynthia enggak pernah
sama sekali ngomongin jelek seseorang, puji Giring untuk Cynthia.
Saat saya bertanya mengenai pendidikan
karakter yang ditanamkan Giring untuk anak-anaknya, ia mengakui bahwa ia ayah
yang tegas di rumah, ayah itu harus menjadi orang yang disegani di rumah, meski
saya tetap menjadi sahabat buat mereka, mengajak main play station bareng, dan menetapkan
jam penggunaan gadget buat anak-anaknya dengan menggantinya dengan kegiatan
kuis-kuisan (duh.. serunya ya kalo punya ayah kayak Giring..hihihi). Giring
tetap menjadi sosok yang disegani sekaligus penyayang buat anak-anaknya.
Kehadiran Aisyah dan Jasmina seperti melengkapi dirinya sebagai lelaki yang
utuh, yaitu menjadi ayah.
4. Ucapan Baik = Doa.
Ucapan baik itu seringkali menjadi kenyataan
dan doa. Banyak sekali kata-kata yang menurut Giring hanya celetukan, ternyata
bisa menjadi nyata. Misalnya saja, setelah ia membaca Laskar Pelangi, Giring
ngomong ke teman-temannya.
“Kalau Novel ini dijadiin film, kita yang
bakal bikin OSTnya” ungkap Giring saat itu, yang diiyakan setengah hati oleh
teman-temannya.
Ucapan itu ternyata berbuah nyata, suatu hari
mba Mira Lesmana hubungi Giring dan ngomong kalau Miles lagi garap film Laskar
Pelangi dan benar saja, Nidji diminta untuk mengisi Theme song nya. Bayangkan,
dari omongan itu jadi nyata, padahal Miles enggak tahu, Giring membaca Laskar
Pelangi, dan Giring juga enggak tahu kalau Miles lagi menggarap film Laskar
Pelangi, seperti ada keterkaitan yang sudah diatur sedemikian rupa dari pemilik
hidup.
Selain kejadian ini, Giring juga pernah
mengatakan akan menemani Ibunya naik haji, setahun kemudian semuanya terasa
lancar, mendapat kuota dan biaya haji, semuanya tanpa hambatan sampai Giring
sendiri kaget dan baru menyadari kalau dia bakal naik haji (hahahhaha).
Saat Giring bercerita dua kejadian ini, saya
melihat bahwa ia memiliki sisi religious yang dalam, pemahaman dan keyakinannya
akan ketentuan pemilik Hidup terbaca dari kalimat yang keluar begitu saja dari
bibirnya, meski tanpa harus mengeluarkan ayat, tapi dua cerita ini menunjukkan
bahwa ia memahami sebuah kekuatan di balik kekuatan manusia.
5. Go Internasional
Ternyata
Nidji pernah berniat untuk Go Internasional. Pernah tahu? Belum kan? Yah..
Nidji pernah berencana untuk Go Internasional, namun ternyata untuk urusan satu
ini harus hijrah keluar negeri, nah ini dia masalahnya, sebagian besar keluarga
Nidji ada di Jakarta, jadi tidak memungkinkan untuk hijrah keluar negeri.
Menurut Giring, mengapa musisi Indonesia agak
jarang, bukan berarti tidak ada ya yang bisa tampil dan sukses di panggung
Internasional. Bisa jadi karena banyak hal, salah satunya karena style yang
sama sudah banyak di luar negeri, bisa nyanyi, acting, nari itu sudah banyak di
luar negeri. Tapi begitu yang tampil itu unik, malah bisa tampil di Grammy
Award seperti Joey Alexander pianis Indonesia yang baru berusia 12 tahun dengan
aliran jazz nya.
Tambahan menurut saya mengenai penampilan
Joey di Grammy sempat dipuji oleh media luar, namun sayang sekali justru
dijatuhkan oleh media lolkl. Di sinilah yang menjadi sulit, ketika para musisi
kita ingin go Internasional namun media kita lebih banyak menghadirkan berita
buruk daripada berita baik (good news).
Akhir obrolan KOPI bersama Giring tentu
dengan foto-foto bersama di Sarinah store, karena KOPI juga menjadi bagian dari
support #SarinahisMe menjadi jendela kearifan lokal nusantara. Jadi, belum sah
jika belum keliling Sarinah dulu ya.
Giring di saran store #SarinahisMe |
Yup.. itu tadi 5 hal yang belum kamu tahu
tentang Giring. Thanks kak Giring sudah berbagi dengan KOPI, tunggu kiriman
novelku kak, semoga bisa dibuatin theme songnya juga (Cihuyy..)
Comments
Post a Comment