SITI, PEMENANG FFI 2015 POTRET WANITA DAN PENGORBANAN
SITI |
Kompleksitas kehidupan manusia selalu menjadi bagian kisah
yang menarik untuk dituangkan, baik dalam bentuk tulisan ataupun visual. Kisah
Siti salah satunya, film dengan tokoh utama wanita yang bernama SITI ini, disutradarai
oleh Eddie Cahyono, yang juga pernah menyutradarai film “Cewek Saweran” 2011.
Berbeda
dengan film drama yang mengangkat tokoh wanita metropolis, Tokoh Siti justru
dihadirkan dari golongan bawah, dengan kesan lebih humanis karena ada sisi-sisi
gelap di balik perjuangan istri yang berada dalam lilitan hutang keluarga.
Sungguh sebuah realita hidup di kaum marginal.
Siti semestinya masih bisa mencari lelaki lain dalam hidupnya setelah suaminya,
Bagas mengalami kecelakaan saat melaut, sementara kapal yang dibeli suaminya adalah uang
pinjaman, hutang-hutang sang suami beralih menjadi tanggung jawab Siti.
Lengkap
sudah penderitaan Siti, suami lumpuh, mendidik anak seorang diri, membiayai
hidup mertua dan menjadi kepala keluarga serta tulang punggung ekonomi
keluarga.
Selama film
ini berlangsung, mata penonton beberapa kali disuguhi sudut-sudut dari pantai
Parangtritis-Jogja. Saya juga banyak sekali menemukan dialog-dialog keseharian
yang sangat natural, plot cerita yang tak monoton dan memiliki feel jalinan cerita yang kuat. Ditambah
acting dari setiap cast talent sangat
melekat dan penuh penjiwaan, saya beri nilai 8 untuk plot dan acting.
Secara
sinematografi, tentu tak bisa diragukan lagi. Suasana gelap, dan hidup yang suram mewarnai sepanjang cerita. Untuk Sinematografi, Siti memperoleh penghargaan sinematografi dan naskah terbaik untuk
kategori New Asia Talent Competition,
mengalahkan film-film lainnya dari Tiongkok, Korea Selatan, Taiwan, Jepang, dan
Iran.
Siti dan Bagas, anaknya. |
Wajar saja, jika
kemudian SITI memboyong banyak penghargaan dari festival film di luar dan
dalam negeri. Lalu yang terbaru, SITI dinyatakan sebagai film terbaik FFI 2015,
mengalahkan beberapa film cerdas lainnya, seperti Guru Bangsa Tjokroaminoto, Toba Dreams, A Copy of Mind dan Mencari
Hilal.
Saya beri
nilai 8 untuk film ini, untuk ide cerita dan eksekusinya yang keren. Film ini
khusus dan disegeli dengan label dewasa 17+ karena terlalu banyak adegan-adegan
seperti minum minuman keras, adegan bersentuhan dan berciuman yang tidak layak
ditonton para remaja dan keluarga.
Selamat
untuk SITI. Terimakasih juga untuk #DemiFilmIndonesia yang sudah memberikan
saya kesempatan untuk menonton film ini, sebagai informasi saja, SITI belum ditayangkan secara regular di bioskop-bioskop kesayanganmu (hmmm.. mungkin masih menunggu lulus LSF ya). Namun
untuk film yang bersaing dengannya di FFI, seperti #TobaDreams
#GuruBangsaTjokroaminoto diinformasikan lewat #DemiFilmIndonesia akan tayang
ulang di bioskop-bioskop dalam minggu ini, 1 Desember 2015.
Info Film.
Produser :
Ifa Isfansyah
Sutradara : Eddie Cahyono
Penulis : Eddie Cahyono
Pemeran :
Sekar Sari, Bintang Timur
Widodo, Titi Dibyo,
Ibnu Widodo,
Haidar S
Bahasa utama :
Jawa
Bahasa lainya : Indonesia
Produksi
: 2014
Comments
Post a Comment