Unik! Pelatihan Nulis Batavia Publishing di Puncak Gn. Prau
Jakarta, 14 September 2015. Batavia Publishing kembali
menggelar event travel writing untuk kedua kalinya. Destinasi perjalanan kali
ini ke puncak Gunung Prau Dieng-Wonosobo. Pelatihan travel writing yang
diperuntukkan untuk 20 orang ini dimulai pada tanggal 11 hingga 13 September
2015.
“Pelatihan
Travel Writing kali ini mengusung tema, bagaimana menghadirkan tulisan dengan
angle cerita yang unik, segmen pembaca yang menyukai gaya bercerita seperti ini
lumayan banyak, jadi pelatihan ini bukan sekedar menulis catatan perjalanan
yang menyuguhi nominal budget, apa yang harus dilakukan dsb, karena info
sejenis itu, sangat bisa digoogling saja di internet” jelas Aida, coach sekaligus
founder dari Batavia Publishing.
Pelatihan
travel writing ini uniknya pula dilakukan di atas gunung, setelah
berlelah-lelah melewati track yang sangat berdebu dan tanjakan yang lumayan
curam lalu berakhir dengan wisata sejarah di candi Arjuna-Dieng.
“Di situlah
menariknya pelatihan ini, pengalaman mendaki, melihat kota dari ketinggian,
menikmati kebersamaan, berlelah-lelah bersama kawan baru bahkan kami sempat
mengalami saljunya Dieng-embun upas (dalam bahasa jawa) yang menjadi Kristal es
di pagi hari dan pesona golden sunrise
dari puncak Gn. Prau. Semua pengalaman ini tidak bisa dibeli di manapun selain
peserta harus ikut mendaki, lalu belajar teknik menulis yang kemudian menjadi
PR untuk dituliskan kembali.” Lanjut Aida lagi menjelaskan keunikan program
belajar ini.
Event
sejenis ini akan diadakan selama 4 kali dalam setahun, dengan harapan pada
setiap event ada satu naskah terbaik dan dipilih untuk menjadi bagian dari buku
antologi traveling terbitan dari Batavia Publishing.
“Travel
Writing bersama Batavia Publishing exited! Kita bukan hanya diajak mendaki
bersama, tapi ada kebersamaan, kepedulian. Yang keren adalah pelatihan
menulisnya, yang sangat membantu kita untuk menyajikan tulisan perjalanan ini
menjadi tulisan yang menarik” ungkap Achy, salah satu peserta travel writing
Prau.
“Pengalaman
ini enggak akan bisa kamu beli di manapun, kalau pengen punya pengalaman ini,
jangan hanya diam di rumah, kemari nikmati alam Indonesia lalu kita perkenalkan
pada yang lain lewat tulisan.” Ungkapan yang sama juga disampaikan oleh Bagus
yang pertama kali ikut event mendaki sekaligus menulis ini.
“Setiap
orang mungkin bisa mendaki gunung, tapi tidak semua orang menuliskan pengalaman
itu, semua orang juga mungkin bisa menulis, tapi tidak semua orang bisa menulis
dengan baik. Jadi, Batavia travel writing memadukan keduanya, jalan-jalan dan
menulis supaya kita lebih menghargai alam, menghargai waktu, memori kita yang
terbatas dan pengalaman sebagai sebuah karya yang harus diabadikan.” Tutup Aida
dalam penjelasannya.
seru ya cewecewe gitu tapi kebanyakannnya memang dikhususkan perempuan kebanyakannya ? hahaha
ReplyDelete