#Berani Lebih BERBAGI ITU KEBUTUHAN
Ketika
hidup tanpa gejolak, kreativitas menjadi melempem, ada kecendrungan atau usaha
mencari ide untuk melakukan sesuatu, berusaha menyibuk-nyibukkan diri untuk
satu hal yang lebih menarik yaitu PASSION. Karena ternyata sesuatu yang bernama
Passion ini menghadirkan gairah dalam sekejap. Saya pikir ini menjadi bukti
dari teori Abraham Maslow pada teori hirareki kebutuhan dasar manusia. Atau
dalam sastra, Andrea Hirata mengatakan “Tragedi terbesar dalam hidup manusia ketika
ia berhenti bercita-cita”.
Sebelum
memutuskan untuk menjadi seorang penulis, bagi saya Novelis itu keren sekali, Mengapa?
Karena selain ia mampu menoreh kalimat, penulis juga mampu menanamkan nilai dan
inspirasi bagi pembacanya. Begitu juga saat saya melihat seorang motivator,
betapa menawannya mereka dengan mengerahkan banyak energi saat berbagi dengan
pendengarnya. Bagi saya seorang trainer, guru, motivator adalah orang yang
mampu berbuat dan mensugesti dirinya sendiri untuk terus termotivasi, yang kemudian
disebarkan kepada yang lainnya.
Karena
ingin memberi dan melakukan sesuatu, saya mencari ide bagaimana untuk menjadi
pengajar yang berbeda dan memberi manfaat bagi yang lainnya, jadilah saya mengajar anak-anak remaja
dalam pemanfaatan barang-barang bekas di sekolah, menanamkan jiwa Go Green dan
Cinta bumi. Bersyukur lewat aksi mengajar ini, saya mendapat reaksi dari mereka
dalam sisi pemahaman bahwa barang bekas bisa menjadi sesuatu yang berguna.
Tempat Pinsil dari Botol Bekas dan Kartu Ucapan Selamat dari kardus Bekas (Belajar bersama murid-murid). |
Baik,
keinginan saya sebagai pengajar sudah membumi, seperti kata Maslow kebutuhan
tertinggi adalah aktualisasi diri, jika tidak maka manusia akan merasa resah.
Saya ingin melakukan hal lainnya,saya putuskan untuk mendirikan sebuah
penerbitan yang berbasis dengan pola bagi hasil, dan keterbukaan. Akhirnya
muncullah program-program menulis di penerbitan saya, salah satunya program yang
membantu dua penulis sekaligus, Penulis senior dan Penulis Pemula bekerjasama
dalam satu buku yang saya sebut #DearestMyCoach. Program cinta antara mentor
dan muridnya, berbagi ilmu dan saling bekerja bukan hanya dari isi naskah,
namun juga pada strategi marketing bersama penerbit.
Lagi-lagi,
meski manusia punya ragam rupa, mulai dari cantik, ganteng, kaya dan cerdas,
namun hanya manusia yang #BeraniLebih lah yang selalu menarik untuk dikulik. Ada
proses pembuktian pada diri sendiri, lalu dijabarkan dalam bentuk memberi pada
sekitar. Meskipun, basic saya bukan
psikiater, apalagi motivator, namun saya telah menaruh cinta dan meluangkan banyak waktu untuk membaca buku dan
mempelajari dunia psikologi, yang terberat justru saat menerapkannya pada diri
sendiri dan keluarga. Keadaan ini mengharuskan saya belajar pada guru-guru
motivasi lainnya. Saat murid dan teman bercerita, dengan senang hati, saya
menampung semuanya dan memberikan alternatif dalam mengatasi masalah. Finally, Saya menerapkan Self Healing With Writing Therapy untuk
remaja, terutama murid-murid saya yang kemudian solve problem mereka saya tulis dalam sebuah buku agar bisa dibaca
dan ditemukan manfaatnya bagi orangtua dan remaja lainnya. Insya Allah.
Jumlah Kata: 435 kata
FB : Aida MA
Twitter : @aida_aie
Tulisan pendek ini diikutsertakan pada #BeraniLebihLight of Women.
Belajar sama yang lebih muda itu harus. mak Aida MA emang guru yang kaya ilmu literasi, banyak pengalaman, dan selalu semangat berani lebih lebih lebih untuk mencoba hal baru :) sukses ya
ReplyDeletesesama Aida harus saling support...hehehhe, terimakasih Amin.
Delete