Jurus Menaklukkan Penerbit
Materi ini pernah saya berikan terpisah sebagai bahan bacaan di kelas menulis FLP Aceh Akhir Mei 2013 yang lalu, selain tambahan bagaimana membuat sinopsis dan deskripsi naskah yang hendak diajukan kepada penerbit.
Semoga bermanfaat ya :)
Semoga bermanfaat ya :)
Bersama FLP Aceh |
Berbagi Materi Kiat-kiat Menembus Penerbit |
Thank you FLP Aceh :) |
Banyak sekali curhatan penulis-penulis kepada saya tentang penerbitan. saya rasa penulis mana pun sangat berharap
karya-karyanya, baik yang ditulis di blog maupun yang belum dipublish ingin
segera menemukan jodohnya, jodoh dengan penerbit yang bersedia menerbitkan
sehingga karya tersebut bisa dibaca banyak orang.
Memang
sebuah kebanggan tersendiri ketika karya tersebut hadir dalam sebuah buku,
dipajang di semua toko buku di Indonesia, apalagi kemudian diappresiasi dengan
baik oleh pembaca. Karena tak jarang pengaruh literasi sangat kuat dan berefek
lebih lama bagi pembacanya.
Namun
menembus sebuah penerbit bukanlah hal yang mudah, juga bukan berarti hal yang
sulit. Hanya saja setiap penulis semestinya mengetahui bagaimana visi dan misi,
keinginan-keinginan penerbit satu dengan penerbit lainnya sebelum menawarkan
sebuah karyanya.
Begitu juga
dalam paketan pengiriman naskah, seorang penulis harusnya mengetahui bahwa yang
dikirimkan kepada penerbit bukan hanya naskah saja namun meliputi beberapa hal.
a.
Surat pengantar pengiriman naskah, surat
pengantar ini biasanya ditulis di badan email. berisikan salam pembuka,
perkenalan singkat dan kemudian isi dari surat itu sendiri.
b.
Sinopsis naskah. ini harus ada dalam sebuah
naskah fiksi. Sinopsis yang menarik bisa menjadi nilai jual. Dari selembar
sinopsis mampu membuat editor tertarik pada naskah yang ditawarkan.
c.
Outline dan deskripsi naskah, naskah nonfiksi
biasanya akan dimintai outline keseluruhan naskah per-bab, outline ini juga
nanti diminta pada naskah fiksi, jika sudah di-acc sinopsisnya. Outline dalam
naskah nonfiksi bisa menjadi acuan bagi editor, apa saja yang ingin disampaikan
oleh penulis dalam setiap bab, sedangkan outline dalam naskah fiksi berguna untuk
melihat plot, alur dan konflik yang tercipta dalam sebuah novel.
d.
Kelebihan naskah, ini salah satu hal yang
penting dan akan menjadi penilaian naskah tersebut layak diterima atau tidak.
Kelebihan naskah ini sebagai bahan pembanding antara naskah yang serupa dan ada
di pasaran, apalagi jika naskah tersebut memiliki tema yang sama dengan
naskah-naskah yang sudah terbit. Selain itu kelebihan naskah juga bisa menjadi
nilai jual saat naskah tersebut unik dan tampil beda dengan naskah-naskah yang
ada di pasaran.
e.
Sertakan Biodata, ini sebagai bahan perkenalan
saja, agar penerbit mengetahui siapa si pengirim naskah dan karya-karya penulis
yang sudah terbit. Biasanya beberapa redaksi naskah sering melakukan pencarian
penulis yang berbakat baik di twitter maupun di blog-blog penulis. Jadi
portfolio penulis ini perlu sekali dicantumkan.
Selain bicara teknis
pengiriman naskah mungkin kita perlu juga memiliki beberapa pengetahuan sebelum
menawarkan sebuah naskah. Seperti yang saya sampaikan di awal tadi, bahwa
setiap penerbit memiliki visi, misi yang berbeda, dalam satu grup penerbit saja
punya banyak lini yang berbeda-beda, jadi sangat penting untuk mengetahui seluk
beluk sebuah penerbitan sebelum kita mengirimkan sebuah naskah.
Misal saja, saat kita
mengirimi cerpen yang bergaya alay dan anak muda K-Pop ke koran Kompas, tentu
akan ditolak, karena kompas menerima cerpen yang bernuansa lokalitas. Lalu kita
mengirim naskah cerpen wanita dewasa dengan jumlah halaman 10 halaman ke
majalah Femina, tentu saja akan ditolak karena Femina hanya menerima 6 halaman
saja.
Jadi hal-hal yang seperti
itu sangat penting untuk diketahui sebelum mengirimkan naskah. Agar dapat
meminimalisir seringnya patah hati ketika berulang kali ditolak penerbit.
Ada beberapa tips dari
saya yang Insya Allah bermanfaat jika dipraktekkan.
a.
Sebelum menulis sebuah naskah, ada baiknya
sesekali datang ke bookfair, toko buku untuk mengetahui trend buku yang sedang
berkembang di dunia pembaca, atau buku-buku apa saja yang sedang banyak
diminati atau kemungkinan akan diminati. Jadi, seorang yang berprofesi sebagai
penulis, atau yang ingin sekali hasil karyanya bisa dibukukan hendaknya tidak
hanya ahli dalam menulis tapi juga harus cukup peka terhadap keinginan pasar.
b.
Bersikap lebih aktif untuk mencari banyak
informasi penerbit. Semua akun penerbit di twitter, facebook, dan website-nya
diikuti dan dicermati buku-buku apa saja yang sudah mereka terbitkan atau pun
belum mereka terbitkan.
c.
Jangan sungkan-sungkan untuk menelpon ke
penerbit, minta admin menghubungkan penulis dengan editor, atau bila perlu ajak
meeting sang editor dan bicarakan buku-buku apa saja yang kira-kira belum
terbit dan bisa diterbitkan di penerbit tersebut.
d.
Jika ada Book fair, biasanya itu akan menjadi
tempat yang paling baik untuk mencaritahu, apa editor akuisisi-nya ada atau
bisakah kamu bertemu dengan editor akuisisinya. Biasanya editor akuisisi hadir
di hari pertama saat book fair dibuka.
e.
Drop Box,
nah drop box ini biasanya ada di
festival-festival penerbit. Seperti saat ini ada Festival penerbit Bentang
Pustaka di Jogja, mereka menyediakan drop
box di sana. Jika punya teman di Jogja dan kira-kira setelah diselidiki
lebih dalam naskah kamu yang bernuansa novel remaja, novel popular cocok jika
diterbitkan di bentang pustaka, silahkan titip teman agar menaruh hard copy naskah novelmu di sana.
Sebelumnya Gramedia juga mengadakan gathering bahkan penulis bisa konsultasi
langsung dengan editor-editor di berbagai lini dalam penerbit Gramedia.
f.
Jangan ragu berkenalan dengan banyak penulis
senior. Ajak berdiskusi dan tanyakan secara pribadi by email atau inbox FB
mengenai dunia penerbitan, biasanya di antara banyaknya penulis akan bersedia
berbagi ilmu dan pengalaman.
g.
Tetap bersemangat meskipun naskahmu ditolak,
ditolak oleh satu penerbit, masih banyak penerbit lainnya yang perlu dikirimi
idemu. berarti masih banyak kesempatakan
untuk menulis lebih baik lagi.
----
Aida, MA
Jakarta, 19 Mei 2013
Pukul 14.02 WIB.
wah artikel ini sangat bermanfaat sekali buat saya, terima kasih ya Bunda Aida.. hmm boleh nih belajar lbih byk dari Bunda Aida :D
ReplyDeletepengen rasanya tembus k penerbit mayor,,
ReplyDeletemasih terus belajar n berjuan mencari kelebihan naskah yang nanti aku kirim ke penerbit :D
nice sharing mbak
Terima kasih kak sudah berbagi :)
ReplyDeleteAlhamdulillah.. Semoga bermanfaat. silahkan loh kalau mau sharing.
ReplyDeleteWah terimakasih sekali utk sharingnya. Sangat bermanfaat nih.
ReplyDeleteBookmark dulu ah. :)