Cukup DIA saja
Sebuah obrolan yang saya kira “penting” di sore kemaren.
Setiap orang butuh uang, saya, anda dan semuanya dari kita yang masih bernafas bahkan yang sedang koma di rumahsakit semuanya butuh uang. Tapi dari sekian banyak dari kita yang butuh akan uang itu, berapa banyakkah yang percaya bahwa dengan usaha yang benar ditambah doa, kita akan selalu didatangi rezeki yang baik pula.
Kira-kira begitu kalimat pembuka seorang wanita salah seorang tetangga saya. Sudah dua minggu ini daerah sekitar tempat tinggal saya, jauh dari kata aman yang membuat para tetangga saya jadi senewen. Bahkan rumah yang baru dibangun, baru juga pingin masang mesin air. Lah,...mesin airnya hilang dicolong, pas orang-orang pada jum’atan.
Hati-hati bu,..Negri kita ini jauh dari kata makmur, kecemburuan social sekarang semakin tinggi. Beban hidup semakin sulit. jangankan bertanya berapa tebal tipisnya sebuah keimanan, tapi kenyataannya nilai sebuah keimanan kita semakin ndak ada. Makanya ada hadistnya “kemiskinan itu mendekati kekufuran”.
Lha,..kok bisa minta segala macam ke dukun, melihara tuyul, minta sireup buat malingin rumah orang. Ya, itu ndak bener lagi itu bu, pokoknya yang namanya MALING udah ndak bener, dari maling ayam ampe Malingin uang Negara semua udah ga bener, apalagi pakai ilmu dukun segala pula, itu sudah sesat bin KUFUR....ungkap seorang ibu lagi dengan penuh kekhawatiran.
Saya hanya diam mendengar tetangga saya yang bergantian mengungkapkan kekesalannya. Adakah tempat di muka bumi ini yang aman dari ancaman kejahatan????bahkan lobang semut saja tak pernah luput dari ancaman itu. Jika tidak dimalingin di rumah, eh dicopet di pasar, dirampok di jalan, ditipu orang usahanya. Jadi kesimpulannya Tak ada satupun tempat di kolong langit ini yang aman dari itu.
Tapi ada hal yang selalu membuat kita merasa aman, karena ada kekuatan yang MAHA di belakang kita yaitu kekuatan ALLAH semata. Tidak perduli berapa banyak orang-orang dan ilmu sihir dari syaitan yang mencoba mendzalimi kita, tapi jika ALLAH tidak berkehendak, semua tak akan terjadi. Syaratnya HANYA percaya yang tak bersyarat bahwa hanya ALLAH yang akan selalu menjaga kita, selama kita juga menjagaNya. *ini kata-kata abah saya, bukan kata saya :D.
Ah, setiap kali saya mendengar kata-kata itu lagi. kembali kadar iman saya disentil. Masih sambil menatap satu-satu tetangga saya yang berwajah tegang karena lingkungan kami yang tidak aman belakangan ini. Sambil berjalan pulang ke rumah saya buru-buru mengambil kesimpulan agar iman saya tak kian dikikis oleh ketakutan akan segala ancaman kejahatan yang dibicarakan para tetangga tadi.
HANYA ADA SATU KEKUATAN PALING BESAR YAITU ALLAH SEMATA, JADI BERSERAH TOTAL-LAH PADANYA.
Comments
Post a Comment